TELEVISI DIGITAL
TELEVISI DIGITAL
A. Sejarah TV Digital dan Analog
Sejarah televisi dimulai dari
pemikiran orang-orang yang ingin mendapatkan suatu hiburan secara tidak
langsung. Seiring berjalannya waktu televise dapat dibuat dengan membuat
struktur tv, komponen dan programnya. Pada awal tahun 1876 para penemu membuat
televisi dimulai dengan warna latar tv hitam putih sampai berwarna dan bentuk
dari cembung sampai menjadi tipis dengan kemampuan UltraHD. Televisi mempunyai
2 jenis yaitu televise digital dan analog.
Pada
tahun 1988, Masyarakat menyadari bahwa televise digital mempunyai kendala yang
tidak dapat ditembus, untuk terus meningkatkan mutu gambar siaran televise jika
tetap menggunakan standar analog. Pesawat televise analog pada prinsipnya tidak
dapat menangkap siarang digital Karena analog tergantung dari frekuensi dan orang
orang lebih mau menggunakan pemancar digital.
TV
Digital adalah televisi yang menggunakan modulasi digital dan system kompresi
untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televise. TV digital
bukan berarti pesawat televisinya yang digital, tapi lebih jelasnya kepada
sinyal yang dikirimkan oleh siaran digital(digital broadcasting). TV digital
memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama dan TV digital
memiliki HDTV yang memiliki jumlah pixel 5 kali lipat daripada PAL yang digunakan
di tv analog.
TV
Analog adalah televisi yang mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan
voltase atau frekuensi dari sinyal. Seluruh system sebelum televise digital
dapat dimasukan ke tv analog. Sistem yang digunakan pada televise analog adalah
NTSC, PAL dan SECAM.
B. Penerimaan Sinyal antara
Televisi Digital dan Analog
Yang dimaksudkan
penerimaan sinyal antara televisi digital dan analog yaitu adalah Perbedaan
antara keduanya. Perbedaan paling simplenya yaitu pada system transmisi
pancaranya. Kalo analog dengan cara memodulasikannya langsung pada frekuensi
carrier, sedangkan digital data gambar atau suara dimodulasikan dalam mode
digital baru dipancarkan.TV analog sinyalnya sangat lemah maka gambar yang
diterima akan memperbanyak ‘semut (burem)’ tetapi jika terjadi pada TV digital
yang keluar itu bukan ‘semut(burem)’ melainkan seperti gambar yang lengket
contohnya terjadi ketika menonton VCD yang rusak.
Secara singkatnya :
- TV analog dapat menerima sinyal analog saja, sedangkan TV digital dapat menerima keduanya yaitu sinyal digital maupun analog.
- TV analog rentan terhadap kebisingan dan ditorsi sedangkan TV digital tidak rentan terhadap keduanya.
- TV analog dibuat dengan menampilkan CRT, TV digital dibuat dengan menggunakan panel layer datar.
- TV digital dapat di HDTVkan tapi TV analog cukup bisa di SD.
- TV analog batas sampai 30inci, TV digital diatas 50inci yang sudah umumnya.
C. Produksi Penggunaan TV Analog
dan Digital
Disini saya kurang
mengerti dengan Produksi Penggunaan Pertelevisian tapi hanya sebatas yang saya
ketaui, Televisi pada saat ini telah menjadi alat yang penting untuk hiburan
maupun untuk mendapatkan informasi. Baik televise digital maupun analog dalam
penyiarannya memiliki kesamaan yaitu memiliki dampak psikologis terhadap
penontonya. Frekuensi yang sangat tinggi dan kualitas televisi yang sangat
rendah akan berdampak buruk pada orang-orang.
Komentar
Posting Komentar